Obat-obatan terlarang seperti narkotika atau lainnya sering kali diproduksi secara ilegal. Karena itulah kandungan dan kekuatan obat-obatan itu tidak dapat dipastikan.
Seseorang yang mengonsumsi obat terlarang mungkin tidak tahu persis berapa banyak dosis yang mereka konsumsi sehingga meningkatkan risiko overdosis. Beberapa orang juga mungkin mengonsumsi obat terlarang bersamaan dengan alkohol, obat resep, atau zat lain yang dapat berinteraksi dengan obat terlarang tersebut. Interaksi ini dapat meningkatkan risiko overdosis atau efek samping yang berbahaya.
Tanda-Tanda Overdosis Obat Terlarang
Ada banyak macam obat terlarang dengan golongan berbeda-beda, seperti opioid, benzodiazepin dan golongan stimulan. Overdosis dari setiap golongan obat menunjukkan tanda-tanda yang berbeda. Ketahui seperti apa tanda-tandanya.
Overdosis Opioid
Opioid adalah golongan obat pereda nyeri yang bekerja dengan berinteraksi dengan reseptor opioid di sel-sel tubuh. Saat obat ini mengalir di dalam darah, ia akan melepaskan sinyal yang meredam persepsi rasa sakit dan meningkatkan perasaan senang.
Tanda-tanda yang terlihat jika overdosis opioid, di antaranya:
- Kesulitan berjalan, berbicara atau terjaga
- Bibir dan kuku kebiruan atau abu-abu
- Pupil yang sangat kecil
- Kulit terasa dingin dan lembap
- Pusing dan kebingungan
- Rasa kantuk ekstrem
- Suara tersedak, gemericik atau mendengkur
- Pernapasan lambat, lemah atau tidak ada napas
- Kesulitan untuk bangun dan terjaga, bahkan saat diguncang atau diteriaki
Baca Juga: Berbagai Risiko Kesehatan Yang Disebabkan Kecanduan Narkoba
Overdosis Benzodiazepin
Benzodiazepin adalah golongan obat yang sering digunakan untuk mengobati kecemasan, kondisi kesehatan mental serta kejang. Obat ini bekerja dengan memperlambat aktivitas otak dan sistem saraf.
Benzodiazepin hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dan atas pengawasan dokter karena berisiko menyebabkan kecanduan serta overdosis.
Tanda-tanda yang terlihat saat overdosis benzodiazepin, di antaranya:
- Kondisi mental yang sangat terganggu
- Kebingungan
- Bicara cadel
- Napas melambat, sesak atau berhenti
- Koma
Overdosis Obat Golongan Stimulan
Stimulan adalah jenis obat yang bekerja dengan cara mempercepat pengiriman pesan antara otak dan tubuh. Stimulan membuat seseorang lebih terjaga, waspada, percaya diri atau energik.
Obat golongan stimulan termasuk kafein, nikotin, amfetamin dan kokain. Dosis besar dapat menyebabkan stimulasi berlebihan, kecemasan, panik, kejang, sakit kepala, kram perut, agresi, dan paranoid.
Tanda-tanda overdosis obat golongan stimulan, di antaranya:
- Peningkatan suhu tubuh yang berbahaya
- Pernapasan cepat (hiperventilasi)
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Tekanan darah sangat tinggi
- Kondisi kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung
- Panik
- Halusinasi
- Paranoid
- Perilaku agresif
- Kejang
Baca Juga: Bagaimana Tahapan Rehabilitasi bagi Pecandu Narkoba di Indonesia?
Apa yang Harus Dilakukan bila Melihat Seseorang Overdosis?
Tindakan cepat dan tepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa orang yang mengalami overdosis. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan:
- Mencari bantuan medis darurat
- Memastikan mereka tetap sadar dan bernapas
- Memeriksa jalur napas serta memosisikan miring ke samping untuk mencegah tersedak jika ada muntah atau lendir
- Tidak memberikan makanan maupun minuman apa pun yang berisiko menyebabkan tersedak
- Mencari info jenis obat yang digunakan untuk membantu penanganan overdosis dengan lebih efektif
Overdosis obat terlarang adalah keadaan darurat yang serius. Melaporkan situasi segera kepada tenaga medis yang terlatih adalah tindakan terpenting yang harus dilakukan untuk memberikan bantuan yang tepat dan menyelamatkan nyawa orang yang terkena overdosis.
Konsultasikan dengan dokter bila mengalami gejala lanjutan setelah minum obat tertentu atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim